Kamis, 12 September 2019

Review Konten Rumah Belajar “Mendampingi Anak Menyelesaikan Konflik”


Seri Pendidikan Orang Tua

Cetakan Pertama 2018

Pengarah                          : Sukiman
Penanggung Jawab          : Nike Kusumahani
Penyunting Naskah         : Agus Mohamad Solihin, Suradi
Kontributor Naskah         : Andri Nurcahyani
Penelaah                          : Gita Kartabrata, Sumarti, Bukik Setiawan, Sri Lestari Yuniarti, Lilis Hayati, Roland Zakaria






Diterbitkan oleh :
Direktorat Pembinaan Pendidikan Keluarga
Direktorat Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan


Ringkasan buku :
Keluarga merupakan pendidik pertama dan utama bagi pembentukan pribadi dan karakter setiap individu/anak. Orang tua memegang peran penting dan strategis dalam mendidik dan mengantarkan pendidikan bagi putra-putrinya. Oleh karena itu, keberhasilan dalam mendidik anak sangat tergantung pada kecakapan dan pola asuh yang dimiliki oleh orang tua.

Mendidik anak merupakan proses yang tidak mudah bagi orang tua. Seiring dengan proses tumbuh kembang anak, orang tua harus terus belajar agar dapat mendampingi anak-anaknya agar menjadi individu yang berkarakter dan mandiri.

Dalam mendidik anak, orang tua sering menjumpai anak mendapatkan konflik atau melakukan kesalahan. Buku ini berisi mengenai hal-hal bagaimana menghadapi anak ketika mengalami konflik atau melakukan kesalahan dan yang apa seharusnya dilakukan oleh orang tua ketika anaknya mengalami hal-hal tersebut.

Awal dari buku ini menjelaskan mengenai masalah itu apa, dilamnjutkan dengan bagaimanamenyelesaikan masalah. Tidak hanya itu, dalam buku ini juga mengulas mengapa orang tua perlu hadir ketika anaknya menyelesaikan masalahnya dan dampak-dampak sikap orang tua yang tidak mendukung penyelesaian masalah yang dialami oleh anaknya. Cara orang tua berkomunikasi ketika mendampingi anak menyelesaikan masalah juga dibahas, dan yang terakhir adalah tahapan pendampingan terhadap anak yang sedang menyelesaikan masalahnya.


Dalam proses penyelesaian masalah, peran orang tua yang mendampingi anak haruslah bersikap adil, mau mendengarkan dan membantu anak agar dapat belajar belajar mengenali dan menyelesaikan masalahnya dengan tepat. Adapun langkah-langkah yang dapat dilakukan orang tua untuk membantu anak menyelesaikan masalahnya adalah:
1.    Menenangkan Emosi Anak
2.    Mengejarkan Anak untuk Mengenali Kebutuhan
3.    Memperkuat Nilai-nilai dalam Kelurga
4.    Tahap Penyelesaian Masalah dan Pengambilan Kesepakatan


Kelebihan Buku: 
Penulisan kalimat dalam buku ini mudah dipahami dan menarik, komunikatif. Selain itu, jugadilengkapi dengan gambar-gambar pendukung yang sesuai.

Kelemahan Buku:
Buku ini diperuntukkan orang tua/orang dewasa, akan tetapi terlalu banyak gambar yang sebenarnya kurang perlu, seperti buku untuk anak-anak.

Saran:
Gambar yang kurang perlu dapat diganti dengan materi-materi lain yang dapat memberikan pengetahuan tambahan yang lebih mendalam terkait pedampingan menyelesaikan konflik yang dihadapi anak.

Link Tugas Speech to Text dan Text to Speech: https://youtu.be/yv4JEXqoVto

Review Konten Rumah Belajar “Kumpulan Cerita Pendidikan Karakter Kids Zaman Now”








Buku dapat diunduh di: http://rumahbelajar.id/product?id=NWQ1YTQwZmI1NWJmMWZkZDM4ODMxMDcy



Judul Buku: Kumpulan Cerita Pendidikan Karakter Kids Zaman Now
Pengarang : Nana Supriyana
Tahun terbit : 2018
Penerbit: Badan Pengembangan dan Pembinaan Bahasa Jalan Daksinapati Barat IV Rawamangun Jakarta Timur

Ringkasan Buku:
Buku berjudul Kids Zaman Now ini memuat 7 cerita pendek yang bercerita tentang kehidupan remaja. Cerita yang dimuat merupakan cerita yang memang sering terjadi di kalangan remaja saat ini. Oleh karena itu, buku ini dapat memberikan pelajaran tentang displin, tanggung jawab, dan rasa saling percaya yang dapat membantu kita untuk mewujudkan cita-cita. Cerita-cerita dalam buku ini sesuai dengan perkembangan Bahasa remaja, bahasa yang ringan, dan lugas, sehingga mudah dipahami. Selain itu, terdapat pesan-pesan yang dituliskan secara gamblang untuk mempermudah pembaca mendapatkan amanat dari cerita yang telah dibaca. Cerita-cerita dalam buku ini meliputi: 1. Balapan 2. Nge-net 3. Kids Zaman now 4. Bonceng Mobil 5. Swafoto 6. Numpang tidur

Kelebihan Buku:
Buku ini mengangkat kisah nyata yang sesuai dan ada di sekeliling pembaca, sehingga cerita yang disajikan terasa lebih dekat dengan pembaca. Bahasa yang digunakan mudah dipahami karena sederhana dan lugas, sehingga pembaca tidak membutuhkan waktu yang cukup lamauntuk memahami cerita dan pesan moral yang disampaikan dalam buku ini. Nilai moral yang dideskripsikan pun berupa nilai positif dan negative, hal ini menambah kemudahan pembaca untuk memahami pesan dari keseluruhan cerita. Selain itu, pengarang menampilkan istilah-istilah zaman now yang membuat cerita semakin menarik.

Kekurangan Buku:
Cerita-cerita dalam buku ini hanya terfokus pada satu pendidikan karakter saja, padahal jika penulis mau lebih mengeksplorasi, cerita yang disampaikan dapat lebih bermakna. Selain itu, deskripsi-deskripsi yang ada didalam cerita kurang mendalam, sehingga pembaca kurang dapat “hanyut” dalam cerita.

Saran:

  1. Buku ini dapat digunakan sebagai bahan ajar Pelajaran Bahasa Indonesia materi cerpen tingkat SMP/MTs, namun masih kurang tepat jika digunakan pada tingkat SMA/SMK pada. 
  2. Buku ini dapat dijadikan sebagai penguatan dalam pendidikan karakter melalui gerakan literasi.
Tugas Speech to Text dan Text to Speech:https://youtu.be/Vj7lLd0epAw 

Selasa, 04 Oktober 2011

Tawanlah Hatiku Tuhan...

Tawanlah hatiku Tuhan...
Tawan karena banyak ku berpaling
Menjajakan hati murah tak berharga
pada dara belia nan memesona
Mengiris perih menusuk luka 

Tawanlah hatiku Tuhan...
Nikmat silaukan hatiku
lupakan Engkau dalam Kuasa-Mu
Ingkari janji azali
Jadikan ulu kaku mati

Tawanlah hatiku Tuhan ...
Ketuk hatiku dengan terang
senyaring tabuh genderang
Menyejukkan jiwa redup
tenang jalani hidup

Senin, 03 Oktober 2011

Tidak Ada Orang Say...

Malam hari ini seakan bulan malu menampakkan cahaya romantisnya. Semak rimbun di rumah kosong bergerak tersentak-sentak sesuatu. Siluet indah dua sejoli sedang bermain cinta terlihat bernafsu, penuh gairah masa muda. “Sudahlah dek... buka saja, tidak ada orang yang lihat kok...” suara berat dari siluet bertubuh kekar. “tidak mas... cukup ini saja, aku tidak berani” rintih suara lembut dari siluet bertubuh indah tergeletak dibawah si kekar. “tidak apa-apa sayang... tidak ada orang yang lihat kok... ayolah...” si kekar merayu makhluk indah dibawahnya. “ahhh... kamu... kamu... kamu... kamu bukan dia !? Arrrrgggghhhhh.... pergi kau! Kau bukan orang! Bukan manusia! Bukan adam!” teriak tubuh indah itu. Memberontak, dia berlari. Berlari meninggalkan si kekar. Aahhh sepertinya terlalu lama opening-nya. Pasti kalian berpikir-pikir dan bingung. Kenapa si cewe menganggap kekasihnya bukan manusia. “tidak ada orang yang lihat kok” itulah kutipan yang menjadikan si cewe memberontak dan lari meninggalkan kekasihnya. Dia sadar bahwa jika dia membuka ***sensor ya*** pasti kekasihnya akan melihatnya. Tetapi kekasihnya justru bilang tidak akan ada orang yang melihat. Lha trus dia itu orang atau apa?? Memang kebanyakan orang lebih takut kepada orang lain daripada Tuhan-nya (termasuk saya). Orang lebih takut kepada orang lain karena mereka malu. Malu jika keburukannya diketahui orang lain, tetapi mereka tidak sadar jika Tuhan selalu bersama mereka. Selalu diawasi dan dicatat segala amal perbuatan mereka, amal baik maupun buruk yang dimintai pertanggung jawabannya kelak. Udah ah... intinya hanya ingin share bahwa kita tidak akan lepas dari pengawasan Tuhan dimanapun dan kapanpun. Jadi lebih baik jaga baik-baik tingkah laku kita dimanapun kita berada. Sulit memang, saya juga sering seperti itu... ups! Keceplosan. Tetapi paling tidak kita berusaha untuk selalu mengingat-Nya dan menjaga amal perbuatan kita walaupun lebih banyak lupanya hehehe... Coba dan jangan menyerah yah!

Kamis, 29 September 2011

Terima Saja Lahhh...

Pernahkah kita mengeluh kepada Tuhan karena doa-doa kita tak terkabul?. “Aaarrrggghhh.... kenapa sih ku minta agar punya ini tetapi tak kunjung diberikan?”. Sering kta seperti itu kan?, atau malah sampai memaksa tuhan untuk mengabulkan doa kita?. Hmmm... sebenarnya doa itu pasti dikabulkan kok, tetapi memang tidak harus langsung atau sesuai dengan keinginan kita, karena ada kalanya sesuai dengan keinginan kita, atau diganti dengan yeng lebih pantas buat kita. Tuhan memberikan yang terbaik buat hambanya. Kita meminta mobil tetapi yang diberikan malah sepeda. Bukan berarti Tuhan pelit atau tidak mampu memberikan yang lebih dari itu. Tetapi itulah yang pantas buat kita, coba bayangkan jika orang yang belum pantas tetapi mendapatkan sesuatu yang berat. Apakah mereka dapat menjaga sesuatu tersebut dengan baik? Tidak kan?. Tuhan memberikan sesuatau sesuai dengan kemampuan kita. Coba kalau kita belum saatnya mempunyai mobil tetapi sudah diberi mobil. Kita akan sombong, pamer kesana-kemari, belum lagi perawatan mobil yang tidak murah seperti sepeda. Yah... terima sajalah dengan ikhlas apa yang kita miliki sekarang. Toh itu membuat hati kita lebih tenang kok, tidak kemrungsung. Memang qona’ah itu tidak mudah, tetapi paling tidak kita mau belajar untuk bersyukur dan menikmati apa yang kita punya sekarang. Toh kalau kita mau bersyukur akan nikmat-Nya kita akan diberi kenikmatan yang lebih, lebih, dan lebih. Bukan menggurui atau sok, tetapi mari kita belajar bersama saling mengingatkan.

Senin, 19 September 2011

Sangat Menyusahkan

“Yes! bisa pulkam lebih cepat!” kata teman saya yang menantikan kepulangannya ke kampong halaman. Tapi wajahnya langsung masam ketika dosen memberikan tugas yang banyak. “minggu tenang kali ini aku gak bisa pulang nih” dengan nada kecewa. Kontras dengan keadaan semula yang tadinya senang menyambut hari libur. Seringkah kita seperti ini? Merasa dosen tidak adil, memberi tugas yang memberatkan, memforsir pikiran mahasiswa, hanya menyusahkan. Padahal semua yang tugas yang diberikan juga demi kebaikan mahasiswa. Tapi, yang namanya manusia ya seperti itu, tidak suka akan orang yang menyusahkan. Hello… hidup bukan hanya untuk santai-santai bung! Orang yang menyusahkan sebenarnya ada untuk memperbaiki kelemahan kita. Baik anda sadar atau tidak, ketika kita disusahkan oleh orang lain hal itu memberi pelajaran bagi kita, memperbaiki kelemahan kita. Kita merasa susah karena kita merasa harus lebih berusaha dan tak bisa berleha-leha menikmati kehidupan. Ada cerita dari teman saya. Dia suka bulu tangkis dan dia lemah pada sisi kiri. Dia mendapat teman main yang mengetahui kelemahannya dan dia merasa orang ini menyusahkan sekali!. Tapi setelah dia sering bertanding dengannya, tanpa dia sadari sedikit demi sedikit dia dapat menguasai sisi kiri dari tubuhnya. Jadi, apakah kita masih tidak suka dengan dosen yang menyusahkan? Apakah tidak suka kepada orang-orang disekitar kita yang sering menyusahkan juga? Seharusnya kita bersyukur dengan adanya mereka yang menjadikan kita lebih baik walaupun menurut kita sangat menyusahkan. Tapi jujur itu sulit.

Selasa, 28 Juni 2011

ku tak bisa lagi menari


aku adalah kupu-kupu
masih segar dari tapa ku
pertama ku lihat bunga
sungguh elok nan memesona
ku dekati ku hinggapi

tapi ku terpatri
sayapku terjerat duri
tak bisa lagi menari
apalagi hinggapi melati

tertatih ku lepaskan diri
dari jerat tak berperi
kini ku berdiri
walau tak bisa lagi menari